Mantan Presiden Brazil Luis Inacio Lula da Silva (Foto: Doknet)
Rio de Janerio, Jurnas.com - Mantan Presiden Brasil, Luiz Inácio Lula da Silva, berbalik unggul dalam perhitungan suara pemilihan presiden. Selangkah lagi, dia dipastikan kembali menaiki tahta, mengalahkan pemimpin petahana sayap kanan Jair Bolsonaro.
Dikutip dari BBC pada Senin (31/10), Lula memenangkan 50,9 persen suara. Jumlah itu sudah cukup untuk mengalahkan Jair Bolsonaro, dan pendukungnya yakin Lula akan memenangkan pilpres.
Ini adalah kebangkitan yang menakjubkan bagi seorang politisi yang tidak dapat mencalonkan diri dalam pemilihan presiden terakhir pada 2018, karena dia dipenjara dan dilarang mencalonkan diri.
Lula dinyatakan bersalah menerima suap dari sebuah perusahaan konstruksi Brasil, sebagai imbalan atas kontrak dengan perusahaan minyak negara Brasil, Petrobras.
Lula menghabiskan 580 hari di penjara sebelum hukumannya dibatalkan dan dia kembali ke medan politik.
"Mereka mencoba mengubur saya hidup-hidup dan di sinilah saya," ujar Lula dalam pidato kemenangannya.
Sejak pengumuman itu, ucapan selamat telah datang dari para pemimpin di seluruh dunia, termasuk Presiden AS Joe Biden, yang menilai pemilihan presiden di Brasil "bebas, adil, dan kredibel". Ia menambahkan, pihaknya berharap kerjasama tersebut dapat terus berlanjut.
Presiden Rusia Vladimir Putin juga mengucapkan selamat dengan mengatakan bahwa hasil tersebut telah mengkonfirmasi "otoritas politik yang mengesankan" dari Lula.
KEYWORD :Lula da Silva Presiden Brasil Pilpres Jair Bolsonaro